Unggul Islami Enterpreneurship

Tim Dosen PKM UMMA Latih Kelompok Tani Sejati: Manajemen PROLIGA, Pemasaran, dan Teknik Penanaman Cabai Besar



Mitraindonesia, Maros-Kelompok Tani (KT) Sejati Desa Cenrana Baru, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, kini memiliki semangat baru dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan. 

Hal ini berkat pelatihan yang diberikan oleh Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Universitas Muslim Maros (FAPERTAHUT UMMA), yang digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025, hari kedua pelatihan.

Pelatihan yang dipusatkan di Sekretariat KT Sejati itu diikuti oleh 28 anggota kelompok tani binaan yang diketuai oleh Muh. Saleh, warga Dusun Matanre. Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan hibah dari Kemendiktisaintek Tahun Anggaran 2025.

Ketua Tim Dosen PKM FAPERTAHUT UMMA, Dr. Ir. Bibiana Rini Widiati Giono, M.P., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani dalam mengoptimalkan hasil panen melalui penerapan teknologi ramah lingkungan.

“Melalui pelatihan ini, petani yang tergabung dalam KT Sejati diharapkan mampu memanfaatkan teknologi PROLIGA untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan lahan,” ujar Dr. Rini.


Pada hari kedua pelaksanaan, materi disampaikan oleh Dr. Mohammad Anwar Sadat, S.P., M.Si., yang menjelaskan bahwa Produksi Lipat Ganda (PROLIGA) merupakan teknologi yang diperkenalkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Teknologi ini bertujuan mendukung program swasembada pangan nasional dengan meningkatkan hasil panen cabai agar pasokan tetap stabil sepanjang tahun serta menekan fluktuasi harga.

Menurutnya, penerapan teknologi PROLIGA mampu meningkatkan produktivitas cabai hingga dua kali lipat, baik pada musim tanam (on season) maupun di luar musim (off season). Teknologi ini telah berhasil diterapkan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, NTB, NTT, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara.

Selain aspek teknis budidaya, Dr. Anwar juga menekankan pentingnya strategi pemasaran modern bagi petani.

“Pemanfaatan teknologi digital menjadi sarana penting dalam pemasaran. Produk dengan nilai tambah tinggi dapat dipasarkan melalui media sosial seperti Facebook, Marketplace, Instagram, WhatsApp, dan TikTok, maupun secara langsung ke toko, pasar, atau swalayan dengan menjalin kemitraan usaha,” jelas Dr. Anwar.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Koordinator BPP Cenrana, H. Bahtiar, S.P., M.P., yang memberikan apresiasi terhadap langkah UMMA dalam mendampingi petani.

“Pendampingan dari perguruan tinggi seperti ini sangat penting agar petani kita bisa berinovasi dan tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi,” ujar H. Bahtiar.

Sebagai tindak lanjut dari sesi materi, kegiatan diakhiri dengan praktik langsung penanaman cabai di lahan yang telah diberi perlakuan trichokompos, sebagai penerapan teknologi ramah lingkungan untuk mendukung pertanian berkelanjutan.


Citizen report : Aswadi Hamid

Baca Juga
Posting Komentar