Unggul Islami Enterpreneurship

Direktur Pengelolaan Sampah dan Satker KLHK Sulsel Dampingi KunKer DPR RI Komisi IV di Makassar


MI, MAKASSAR --   Dr. Novrizal Tahar selaku Direktur  Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3- KLHK didampingi Korwil UPT Satker LHK Sulsel Ir Jusman serta  jajaran  para Kepala  UPT KLHK Sulsel hadir  mendampingi rangkaian Kunjungan  Kerja Reses Komisi IV DPR RI masa sidang IV Tahun sidang 2023-2024 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Salah satu kunjungan kerja yang menjadi atensi perhatian Wakil Ketua Komisi IV yang juga sebagai ketua kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI, Dr. Anggia Erma Rini, MKM bersama  jajaran Anggota  Komisi IV DPR RI terkait sektor lingkungan hidup melalui Pengelolaan Sampah Pupuk Organik oleh Kelompok Masyarakat Binaan Dinas - KLHK Lingkungan Hidup Kota Makassar.

Kunjungan kerja pada Industri Pengelolaan Limbah Organik, dilaksanakan pada Senin, 6 Mei 2024 di Urban Agrofarm PT Mesona Makassar Bali yang terletak di Kecamatan Panakkukang, Kelurahan Paropo, Kota Makaasar.


Keberadaan Urban Agrofarm menjadi angin segar dalam pengolahan sampah  organik melalui PT Mesona Makassar Bali melalui tangan dingin  H.Sulaiman selaku pemilik dengan aplikasi teknologi Biokonversi Maggot atau Black Soldier Fly (BSF) (Larvae Lalat Tentara Hitam).

Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengonversi materi organik sehingga memiliki potensi ekonomi dan maggot BSF ini juga mampu mendegradasi timbulan sampah organik lebih cepat terurai.

Selain itu, produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik oleh maggot BSF memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dapat menjadi sumber protein yang bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pakan ternak, serta kasgot (bekas maggot) dapat digunakan sebagai solusi alternatif subtitusi pupuk.

Dalam penjelasannya,  H.Sulaiman menuturkan bahwa awal mula ketika saya dahulu berusaha ditambang di Surabaya, Saya mendengar cerita tentang maggot ini.

"Saya melihat dampak lingkungan terutama sampah organik yang dimakan oleh maggot itu," jelas pemilik PT Mesona Makassar Bali ini.

Diterangkannya lebih lanjut, Sebelum era Covid-19, saya bangun kandangnya dengan menelan biaya sekitar ratusan juta. Kemudian mengambil telur maggot  di Surabaya. Saya pesan hingga 4  (empat) kali.

"Namun beberapa kendala dihadapi saat ini, kami juga terkendala pemasaran, pendapatan yang masih minus serta tenaga kerja yang kurang," bebernya.

Sementara itu,  Plt. Kadis Lingkungan Hidup Kota Makassar Ferdi Mochtar. M.Sc., Ph.D, didampingi Kabid Persampahan dan LB3, Dr.Bau Asseng juga menerangkan bahwa  Pihaknya mendorong aplikasi maggot ini di 300 aktif bank sampah aktif yang berada  disetiap kelurahan.

"Setiap tahun kami mendorong untuk mengambil dari sumber sebanyak 50 persen sampah organik," ujarnya.

Dikatakannya bahwa kami mendorong motivator di setiap kelurahan untuk mendukung langkah dari PT Mesona Makassar Bali melalui Bapak H.Sulaiman.

"Kami berharap sampah organik bukan hanya nanti akan berakhir di TPA," ungkap Bau Asseng.

Dr. Anggia Erma Rini, MKM , Wakil Ketua Komisi IV selaku ketua kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI yang hadir bersama anggota DPR RI.

Apresiasi positif turut disampaikan langsung oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Drs. Djarot Saiful Hidayat. "Kita butuh eksekutor bukan lagi fasilitator seperti sosok H.Sulaiman," pesanya saat hadir bersama  Dr. Azikin Solthan.

Djarot kembali menuturkan  harapannya agar pemerintah daerah dapat memberikan dukungan yang lebih besar lagi untuk mengembangkan industri ini.

Senada hal tersebut, Direktur  Penanganan  Sampah, Ditjen PSLB3 - KLHK Dr.Novrizal Tahar, KLHK mendukung langkah pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

"Kami juga ingin mendorong   ekosistem disini. Bersama sama brsama semua pihak untuk membangun industri hulu dan hilir dari sektor  maggot ini," harapnya.

"Kami akan segera memberikan bantuan kendaraan opersional sebanyak 5 (lima) unit motor sampah agar dapat  dipergunakan disini," jelas Novrizal.

Camat panakukang yang hadir turut mengungkapkan bahwa Maggot ini viral di kota Makassar.

"Kami juga menjadi bahagian dari hal yang penting dalam pengembangan magoot ini.

Sekaligus mengurangi suplai pembuangan sampah  organik kita ke TPA. Mengingat 3 ( tiga) tahun kedepan TPA  kita akan over capacity," pungkas 

Camat Panakkukang M. Ari Fadli, S.STP didampingi Lurah Paropo Achiruddin Achmad, S.STP., MM.

(Humas P3E Sulawesi dan Maluku).

Baca Juga
Posting Komentar