Unggul Islami Enterpreneurship

Teknologi RDF Langkah Transformasi Menuju Industrialisasi Pengelolaan Sampah di Sulawesi Selatan


MI, Pangkep- Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan  Ekoregion Sulawesi dan Maluku KLHK Dr.Mini Farida.,ST., M.Si  menghadiri  Launching Perdana Produk "Refuse Derive Fueld" atau RDF  pada Jum'at (01/11/ 2024) di Padanglampe Kec. Ma'rang, Kab Pangkep.

Hadir mewakili Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLHK RI, Rosa Vivien Ratnawati, SH., M.Si, Kepala P3E Sulawesi dan Maluku menuturkan bahwa Pengelolaan sampah merupakan salah satu program 100 hari kerja dari Menteri Lingkungan Hidup:/Kepala Badan Pengendalian L.ingkuingan Hidup Republik indonesia , Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., MP bersama  Wakil Menteri Lingkungan Hidup,  Diaz Hendropriyono, B.Sc., M.P.A., M.B.A., M.A.

Menurut Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan  Ekoregion Sulawesi dan Maluku, Keberadaan PLANT BADRIAH  yang dapat menghasilkan "Refuse Derived Fuel" atau  RDF,  Merupakan langkah strategis sebagai wujud kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Pangkep Bersama PT. Semen Tonasa Tbk (offtaker) untuk memanfaatkan sampah yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.

Lebih lanjut dijelaskan, Kapasitas RDF PLANT BADRIAH berkisar 50 - 60 ton/hari dari 6 (enam) mesin terpasang. Kondisi saat ini mesin pengolah baru dapat beroperasi dengan mengolah 70 kubik sampah per hari atau equivalen 24 ton/hari dari timbulan sampah yang masuk. 

"Kebutuhan  PT. Semen Tonasa (Offtaker) untuk bahan baku pembakaran dari RDF sebesar 100 ton/perhari, artinya masih terdapat kekurangan bahan baku sekitar 76 ton per hari. Potensi timbulan sampah yang dapat digunakan berdasarkan data SIPSN Tahun 2024: MenLHK.go.id pada Oktober 2024, yaitu; Kabupaten Pangkep sendiri yaitu 38,77 ton/hari. Sementara untuk Kabupaten/Kota terdekat seperti Kota Pare-pare (30,13 ton/hari),  Kab.Barru (24,51 ton/hari), dan Kab.Maros (32,63 ton/hari) dengan  total 125,97 ton/hari. Jenis sampah tersebut sudah termasuk sampah plastik, kertas, karton, kayu, ranting, karet dan kulit,"rinci Dr.Mini Farida.,ST., M.Si didampingi Kepala Bidang Fasilitasi P3E SUMA , Suwardi., STP., M.Si.

"Solusi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembakaran PT. Semen Tonasa melalui RDF PLANT BADRIAH, yaitu; Melakukan kolaborasi atau Kerjasama dengan Kab/Kota terdekat dari Kab Pangkep seperti Kab.Barru, Kota Pare- Pare dan Kab.Maros.  Selanjutnya dilakukan langkah dengan membangun mesin pengolah sampah yang baru atau meningkatkan kapasitas yang telah ada sehingga pengelolaan sampah ini bisa tertangani semua dengan baik,"pesannya.

Sementara itu,  Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof.Dr.Zudan Arief Fakhrollah., SH., MH  dalam sambutannya Memberikan apresiasi dan mendukung beroperasinya PLANT BADRIAH. Hal tersebut menjadikan salah satu lokasi pengelolaan sampah yang berorientasi energi ke-5 (lima) di Indonesia.  

Dituturkan Pj.Gubernur Sulawesi Selatan, Pihaknya menyambut baik terlaksananya kegiatan ini sebagai bentuk komitmen  semua pihak dalam mendorong Pengelolaan Lingkungan Hidup yang lebih baik kedepannya di Kabupaten Pangkep khususnya dan Sulawesi Selatan pada umumnya.

Sebagai salah satu langkah konkrit yang solutif, sinergis dan inspiratif yang sangat diperlukan untuk menjawab permasalahan di bidang lingkungan hidup yaitu sampah dan pencemaran lingkungan akibat aktifitas pembakaran batu bara.

"Pemprov SulSel menyambut baik Kehadiran investor untuk pengembangan teknologi RDF ini baik Pangkep maupun kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan. Semua Kab/Kota dapat melakukan Kerjasama dengan kab/kota yang ada disekitarnya dalam melakukan inovasi di bidang pengelolaan sampah dan bidang energi baru terbarukan yang jauh lebih baik, solutif, ramah lingkungan, dan berdaya saing baik di tingkat nasional maupun internasional,"jelasnya.

"Pemprov Sulawesi Selatan sangat mendukung keberadaan RDF tersebut, sehingga permasalahan sampah dapat kita kelola secara bertahap  menuju urban city atau kota-kota baru,"pungkas Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof.Dr.Zudan Arief Fakhrollah., SH., MH dihadapan hadirin.

Senada hal tersebut, Plt. Bupati Pangkep H. Syahban Sammana, SH mengatakan bahwa, Kegiatan ini merupakan launching perdana material RDF dari PLANT BADRIAH Kabupaten Pangkep yang akan dikirim ke Gudang PT. Semen Tonasa sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.

PLANT BADRIAH berlokasi di  Jalan A.Torang, Dusun Sambau, Desa Padanglampe, Kecamatan Ma'rang, Kab Pangkep. Dibangun pada 16 Juli 2023 dan selesai pada pertengahan bulan September 2023.  Selanjutnya, diresmikan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan pada  2 Oktober 2023. Dengan kapasitas produksi dari mesin pabrik pengolahan sampah RDF ini  berkisar 50-60 ton/hari

 "Sebelumnya, Telah dilakukan penandatanganan Kerjasama (PKS) antara Pemda Pangkep dengan PT. Semen Tonasa pada tanggal 22 Agustus 2024 di Lantai 3  (tiga) Gedung KPK RI atas fasilitasi pihak STRANAS KPK RI dengan Total Anggaran yang digunakan untuk Pembangunan PLANT BADRIAH sebesar 15 M  Tahun 2023  dan 2 (dua) M di Tahun 2024 dengan fasilitas 8  (delapan) Paket pendukung,"terang Plt. Bupati Pangkep H. Syahban Sammana, SH.

Kegiatan yang digelar ini turut dihadiri TNI dan Polri, Dirut PT Semen Tonasa Asruddin , SE., MM., Ak., C.A,  Koordinator Harian PK KPK RI melalui virtual,  DLHK Prov Sulsel serta  Kepala Dinas LH Kab.Pangkep, Perwakilan Bupati Maros, Kadis LH Maros, Kadis LH Bulukumba, Kadis LH Pare-pare, SKPD, para camat, lurah serta tamu undangan lainnya.


Baca Juga
Posting Komentar