Unggul Islami Enterpreneurship

Petani Jagung Binaan Muslimin Bando Genjot Produksi, Bantu Capai Target Nasional 23 Juta Ton

MITRAINDONESIA, ENREKANG – Upaya pemerintah mengejar target produksi jagung nasional sebesar 23 juta ton pada tahun 2025 mendapat dukungan nyata dari para petani binaan Muslimin Bando. Mantan Bupati Enrekang dua periode itu kini aktif membina petani jagung melalui pendekatan agro edukasi, yaitu metode pendampingan berbasis pendidikan dan teknologi pertanian modern. Ini juga tantangan dari Menko Pangan Zulkifli Hasan kepada para anggota DPR RI dari PAN.

Muslimin Bando yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan ini tidak tinggal diam melihat tantangan produksi jagung nasional. Ia terjun langsung ke lapangan, memberikan edukasi kepada petani tentang pentingnya efisiensi dan modernisasi dalam pertanian.

“Petani kita tidak boleh lagi bertani dengan cara lama. Kita harus berani bertransformasi menuju pertanian cerdas dan berbasis teknologi,” tegas MB, sapaan akrabnya.

Dalam berbagai kesempatan, MB mendorong petani untuk:

Memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) bantuan pemerintah seperti traktor roda dua, cultivator, dan corn sheller guna mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual dan mempercepat proses tanam hingga panen.

Mengadopsi teknologi pemupukan presisi, yaitu penggunaan pupuk secara terukur berbasis kebutuhan tanah dan tanaman, yang terbukti mampu meningkatkan hasil panen hingga 20%.

Menggunakan benih jagung unggul bersertifikat yang tahan hama dan cocok dengan iklim lokal.

Menerapkan sistem tanam jajar legowo untuk meningkatkan intensitas cahaya dan penyerapan hara.

Meningkatkan irigasi efisien, seperti sprinkler dan tetes (drip irrigation) untuk penghematan air dan peningkatan pertumbuhan tanaman.

MB juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam produksi jagung. Menurutnya, banyak petani yang abai terhadap pemulihan lahan setelah panen, padahal ini sangat menentukan produktivitas musim berikutnya. Ia menyarankan beberapa teknik antara lain:

Rotasi tanaman dengan palawija untuk mengembalikan keseimbangan unsur hara tanah.

Pemupukan organik dari pupuk kandang atau kompos untuk memperbaiki struktur tanah.

Pengapuran (dolomit) untuk menetralkan pH tanah setelah masa tanam intensif.

Penanaman tanaman penutup tanah (cover crops) seperti Mucuna dan Calopogonium yang dapat memperbaiki tanah dan mencegah erosi.

Berdasarkan data pertengahan 2025, produksi jagung di Sulawesi Selatan telah mencapai 1.275.874 ton, melampaui target pusat yang hanya 1.154.389 ton. MB berharap angka ini melesat, terutama dari Enrekang. “Kuncinya ada pada kemauan belajar dan gotong royong antar petani,” kata MB.

Dengan kontribusi nyata dari para petani binaannya, Muslimin Bando berharap dapat terus mendorong kemandirian pangan nasional, sekaligus membuktikan bahwa pertanian adalah jalan strategis menuju kemakmuran rakyat.

Baca Juga
Posting Komentar