FORKEIS CELEBRATION XVI: Seminar Internasional Kupas Peran AI dan Keuangan Syariah dalam Mendorong Ekosistem Halal Global
Mitraindonesia, Gowa — Forum Kajian Ekonomi Syariah (FORKEIS) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali mencetak prestasi melalui gelaran Seminar Internasional bertema “Empowering the Halal Ecosystem Through Artificial Intelligence and Islamic Financial Literacy.”
Kegiatan ini menjadi salah satu puncak rangkaian FORKEIS Celebration (FOCEL) XVI Tahun 2025, yang mempertemukan akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk membahas masa depan ekosistem halal di era kecerdasan buatan (AI).
Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Murtiadi Awaluddin, S.E., M.Si., selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan seminar berskala internasional ini, sekaligus menekankan pentingnya keberlanjutan forum-forum serupa di masa depan.
“Kegiatan-kegiatan seperti ini bisa lebih ditingkatkan lagi, karena dengan adanya seminar seperti ini, penyebaran-penyebaran terkait Ekonomi Syariah menjadi lebih efektif,” ujar Dr. Murtiadi pada Senin, 6 Oktober 2025.
Dalam forum ini, FORKEIS menghadirkan narasumber internasional asal Jepang, Masumi Ono, Junior Expert dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Ia memaparkan potensi kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam pengembangan industri halal berbasis teknologi. Kehadirannya membuka perspektif baru tentang pentingnya kolaborasi lintas negara dalam memperkuat posisi ekonomi syariah di panggung global.
Selain Masumi Ono, seminar ini juga menghadirkan sejumlah pembicara nasional yang berkompeten di bidangnya, antara lain, Nurmasita – Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK,
Anugrah Febrianto, S.Kom. – Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Hasanuddin, Prof. Dr. Rika Dwi Ayu Permitasari, S.E., M.Comm. – Kaprodi Magister Manajemen Bisnis Syariah UIN Alauddin Makassar.
Dipandu oleh moderator Asryaf Mustamin, S.Pd., M.E., diskusi berlangsung dinamis dan interaktif, membahas peran strategis kecerdasan buatan dalam memperkuat prinsip-prinsip syariah serta meningkatkan literasi keuangan umat.
Direktur Eksekutif FORKEIS periode 2025–2026, Andi Jahnur Itsnaieni Kaffah, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari komitmen FORKEIS untuk memperluas jejaring keilmuan serta mengenalkan UIN Alauddin Makassar di tingkat internasional.
“Melalui FOCEL XVI, FORKEIS ingin menjadi jembatan bagi generasi muda untuk memperluas wawasan global, memperdalam literasi keuangan syariah, dan memanfaatkan teknologi secara etis serta bernilai,” ujarnya.
Seminar ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang dengan antusiasme tinggi. FORKEIS berharap, kegiatan ini dapat menjadi fondasi awal bagi kolaborasi berkelanjutan dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang inovatif, adaptif, dan kompetitif di era digital.
Sebagai bagian dari semangat FORKEIS CELEBRATION XVI, seminar ini tak hanya menjadi ruang berbagi ilmu, tetapi juga simbol kebangkitan intelektual mahasiswa ekonomi syariah.
Melalui kolaborasi dan pemikiran global, FORKEIS menegaskan perannya sebagai wadah pembinaan generasi muda yang berwawasan luas, berkarakter Islami, dan siap mengambil peran strategis dalam membangun ekonomi umat yang adil dan berkelanjutan.
Citizen report: Dian Ekawati