Gempar, Ditemukan Seorang Guru di Abepura Tewas Bersimbah Darah di Tempat Usaha Laundry
Mitraindonesia, Jayapura — Warga Distrik Abepura, Kota Jayapura, digemparkan oleh penemuan mayat seorang pria muda di dalam sebuah usaha laundry pada Kamis, 3 Juli 2025 pagi.
Korban diketahui bernama Amril Sidik (28), seorang guru di SMP Negeri 9 Jayapura sekaligus pemilik usaha laundry yang baru saja dirintis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah rekan guru dan keluarga, korban sebelumnya telah dicari oleh istrinya sejak malam hari. Amril, yang menjadi salah satu panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), pulang terlambat sekitar pukul 19.00 WIT. Namun bukannya langsung ke rumah, ia terlebih dahulu menuju tempat usahanya, sebuah laundry yang baru berjalan dua minggu.
Kekhawatiran keluarga mulai meningkat ketika hingga larut malam Amril tidak kunjung kembali ke rumah. Istrinya terus menghubungi sejumlah rekan kerja, yang mengonfirmasi bahwa Amril sudah pulang dari kegiatan SPMB sejak jam 7 malam.
Keesokan harinya, Kamis pagi, ayah korban, Abdullah, memutuskan mengecek tempat usaha sang anak yang terkunci dari luar. Mencium gelagat tak wajar, Abdullah membuka pintu laundry secara paksadan menemukan anaknya sudah tidak bernyawa, dalam kondisi terikat, dengan ponsel dan mobil pribadi raib.
“Saat ditemukan, korban sudah meninggal. Keadaannya terikat, dan HP serta mobilnya hilang,” ungkap salah satu rekan korban yang turut membantu mengabarkan peristiwa ini ke masyarakat.
Polisi Lakukan Penyelidikan di TKP
Setelah laporan diterima, anggota Polsek Abepura langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Suasana di lokasi tampak dipenuhi warga sekitar dan keluarga korban yang berdatangan untuk melihat langsung peristiwa mengenaskan tersebut, menyebabkan arus lalu lintas di sekitar laundry sedikit terganggu.
“Istri dan orang tua korban saat ini sedang dimintai keterangan di Polsek Abepura,” ujar petugas di lokasi.
Korban dijadwalkan akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan medis lebih lanjut guna mengungkap penyebab pasti kematiannya.
Duka Mendalam dan Dugaan Pembunuhan
Ibunda korban, Rusnaini, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan bahwa anaknya sempat ke sekolah pada pagi hari sebelum ditemukan tewas.
"Tadi pagi sekira pukul 07.00 WIT dia masih sempat ke sekolah dalam rangka menerima siswa baru. Tetapi dia cepat pulang," tuturnya sambil menangis.
Rusnaini juga menyampaikan bahwa usaha laundry tersebut baru berjalan dua minggu. “Ini belum sebulan, baru jalan dua minggu dia buka usaha laundry ini,” lanjutnya.
Dugaan Perampokan dan Mobil Dibawa Kabur
Seiring beredarnya kabar tragis ini, muncul dugaan kuat bahwa korban menjadi korban perampokan dan pembunuhan.
Warga mencurigai bahwa mobil korban, Toyota Agya merah dengan nomor polisi PA 1696 RL, dibawa kabur oleh pelaku. Imbauan kepada masyarakat untuk membantu menyebarkan informasi mengenai mobil tersebut terus digaungkan di media sosial.
"Daripada ribut dengan kronologi, daripada kepo tra guna, mending bantu cari yang diduga pelaku pembunuhan Agya merah PA 1696 RL," tulis seorang rekan korban dalam unggahan yang viral.
Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan para siswa di SMPN 9 Jayapura. Kehilangan seorang guru muda penuh semangat dalam keadaan tragis meninggalkan luka dan tanya besar. Masyarakat berharap agar pelaku segera tertangkap dan keadilan ditegakkan secepatnya.
Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan, dan kepada siapa pun yang melihat kendaraan dengan ciri-ciri tersebut atau mengetahui informasi terkait, diimbau untuk segera melapor ke aparat keamanan terdekat.